Kamis, 11 November 2010

bluetooth

by: Dhany Cahya
NIM : 085514012




Dengan, Bluetooth orang bisa mengirim teks, gambar, suara secara gratis dari jarak 10 meter. Bluetooth boleh dibilang merupakan standar baru untuk kemudahan konektivitas. Tidak heran kalau teknologi ini dihadirkan pada ponsel-ponsel keluaran terkini. Namun,tidak semua ponsel memiliki teknologi ini.  Mengapa begitu? Alasannya kurang lebih terkait dengan pola penggunaan pemilik ponsel. Mereka yang membutuhkan ponsel sebatas untuk komunikasi suara dan teks saja tentu tidak begitu memerlukan fitur Bluetooth pada ponselnya. Apalagi, teknologi ini memang masih terbilang mahal. “Teknologi ini baru diserap secara besar-besaran pada 2008.”

Cara kerja :
Bluetooth dianggap sebagai teknologi yang bakal berkembang. Terutama karena dapat memberikan kemudahan dan konektivitas data yang lebih baik ketimbang infra merah. Dengan ponsel Bluetooth, penggunanya bisa mengirim data dari ponsel ke komputer Bluetooth ataupun mencetak teks maupun gambar dengan memakai printer Bluetooth yang letaknya berjauhan, dan juga Bluetooth dapat mengirimkan data untuk koneksi internet lewat computer. Bluetooth didesain sebagai teknologi pengganti kabel untuk berbagai peranti. Teknologi interkoneksi nirkabel yang terintegrasi ini mempermudah perpindahan data, tanpa adanya kontak fisik maupun alat bantu lainnya. Ia bekerja setelah melakukan pengenalan (pairing dengan piranti lain yang akan dipakai untuk bertukar data. Dalam proses pairing, ponsel akan mencari seluruh peranti yang Bluetooth-nya sedang aktif dan berada pada radius 10 meter dari lokasi ponsel. Peranti itu bisa berupa komputer, printer, PDA, keyboard, mouse, ataupun ponsel lain. Begitu pencarian selesai, di layar ponsel akan tertera daftar peranti untuk kemudian dipilih sebagai mitra pertukaraan data. Proses ini kerap juga disebut sebagai Personal Area Network (PAN).
Bluetooth mengirimkan data melalui sinyal radio pada frekuensi 2,4 Gigahertz. Rentang frekuensi ini merupakan standar perangkat industri, ilmiah, dan kedokteran (ISM). Standarnya dikembangkan oleh kelompok produsen elektronik yang tergabung dalam Bluetooth Special Interest Group. “Keseragaman inilah yang membuat peranti Bluetooth dapat terhubung dengan peranti Bluetooth lainnya tanpa mempedulikan merek produknya”. Teknologi ini jauh lebih unggul dibandingkan infra merah karena dua sebab.Pertama, pemakaian Bluetooth antar peranti tidak harus berhadapan dan berdekatan dalam jarak pendek, 20 sampai 30 cm. Kedua, penggunaannya tidah harus pada bidang datar saja. Kecepatan efektif interkoneksi Bluetooth dengan spesifikasi 1.1 ialah sebesar 721 kbps. Pada spesifikasi Bluetooth sebelumnya yakni 1.0, kecepatannya sekitar 420 kbps. Umumnya, ponsel keluaran belakangan ini sudah memiliki spesifikasi Bluetooth 1.1. Dalam tahun ini, versi 1.2 akan segera muncul dengan kapabilitas Adaptive Frequency Hopping (AFH) dan jangkauan jarak yang konon mencapai 100 meter.

.

Ragam Masalah Penggunaan Bluetooth
Karena kebutuhan transfer data makin tinggi, para vendor menyematkan aplikasi Bluetooth pada ponsel. Aplikasi itu tidak hanya ditemukan pada smartphone keluaran terbaru, ponsel- ponsel lama pun sudah dilengkapi teknologi Bluetooth pengganti layanan inframerah. Namun, terkadang Bluetooth tidak aktif bahkan rusak. Bila itu terjadi, ada tiga kemungkinan penyebabnya. Pertama, pengaturannya kurang sempurna. Kedua, software Bluetooth korup. Terakhir, kerusakan hardware pada komponen Bluetooth.
Kerusakan Bluetooth sebenarnya sangat jarang terjadi. 95% sambungan Bluetooth jarang mengalami gangguan. Kalaupun ada keluhan atau rusak, sangat mungkin faktornya adalah ponsel pernah jatuh, terkena air, atau intensitas transfer data melalui Bluetooth tinggi. Factor- factor itu bisa menimbulkan trouble terhadap konektivitas Bluetooth. Salah satu akibatnya, ponsel tidak bisa mengirim data meski Bluetooth dalam keadaan aktif atau ON. Selain terjadi kerusakan fisik,kemungkinan lain tidak aktifnya Bluetooth adalah salah pengaturan. Setiap setting ponsel membutuhkan cara pengaktifan yang berbeda- beda. Semisal, untuk ponsel buatan Cina. Antara ponsel pengirim dan penerima data harus sama- sama terhubung. Selanjutnya, akan muncul password. Password harus diisi dengan huruf atau angka yang sama. Bisa dimasukan satu angka saja.
Berbeda lagi dengan Blackberry. Ponsel pintar itu memang memiliki setting Bluetooth yang tidak sederhana. Paling sering keluhan untuk blackberry adalah cara pengaktifannya. Untuk mengaktifkan Bluetooth blackberry, pemegang handheld harus masuk ke menu manage connection, lalu mencentang tanda Bluetooth. Sesudah itu, dipilih pengaturan Bluetooth dan dilakukan pencarian. Kemudian, kembali ke media dan tekan tombol menu blackberry. Selanjutnya pilih receiving Bluetooth. Untuk blackberry, diterima dulu baru dikirim, tidak bisa langsung mengirim. Namun, jika berbagai pengaktifan tersebut dilakukan dan Bluetooth tetap saja tidak bisa digunakan, ada kemungkinan kerusakan terhadap software ponsel. Atau file Bluetooth yang korup. Jika itu terjadi, bisa dilakukan install ulang software. Sebelum install ulang lebih baik dilakukan back up data.
Akan tetapi, jika sudah dilakukan install ulang, si gigi biru masih belum bisa digunakan, kemungkinan ada kerusakan dalam komponen Bluetooth atau IC Bluetooth. Jika masalah timbul dari IC Bluetooth, memang harus dilakukan bongkar pada hardwarenya. Yang pertama nanti dilakukan reball atau rehot. Jika tetap tidak bisa, IC Bluetooth harus diganti. Untuk pilihan pertama, yakni di reball, IC Bluetooth digoyang dengan tetap menempel di posisi semula. Bila di rehot, IC Bluetooth dipanaskan dengan blower.

Sumber :
http://www.x-phones.com/www/as_detail.php?id=430
Jawa Pos; Selasa, 9 Nopember 2010 

2 komentar: